Usaha Bubur Ayam


Bubur ayam adalah jenis kuliner dari beras yang dimasak hingga lunak. Di Indonesia terdapat beberapa jenis bubur ayam, yang dikelompokkan berdasarkan asal daerahnya. Ada bubur manado, bubur ayam sukabumi, bubur ayam garut, bubur ayam jakarta, bubur ayam madura, bubur mengguh dari Bali, bubur ayam tinotuan dari Sulawesi Utara, dan bubur lamak asal Sumatra Barat.
Sebagai gambaran, untuk membuat 6 sampai 7 liter beras menjadi bubur dibutuhkan waktu sekitar 7 jam. Selama dimasak, bubur harus diaduk agar tidak menempel di panci atau dandang. Pengadukan dilakukan setidaknya setengah jam sekali setelah beras mulai lunak. Sementara itu, daging ayam yang digunakan sebagai taburannya harus terlebih dulu direbus lalu digoreng sebelum disuwir – suwir untuk ditambahkan di atas bubur.
Bubur ayam biasanya disajikan dalam mangkuk, lengkap dengan kuah kaldu, suwiran daging ayam, cakwe potong, emping atau kerupuk, bawang goreng, irisan daun seledri dan daun bawang, serta sambal.
Deskripsi Usaha Bubur Ayam
Bahan Baku
Enak tidaknya bubur ayam sangat tergantung pada jenis beras yang digunakan sebagai bahan bakunya. Oleh karena itu, gunakan beras yang pulen, misalnya beras cianjur. Daging ayam yang digunakan juga harus yang masih segar. Hasil rebusan daging ayam segar akan menghasilkan kaldu gurih yang bisa dijadikan kuah bubur lezat. Adapun bahan tambahan untuk membuat kuah bubur adalah bawang putih, ketumbar, kunyit, jahe, serai, dan garam.
Beberapa jenis bubur ayam, seperti bubur ayam sukabumi dan bubur ayam garut juga menambahkan sate ati untuk dinikmati bersama bubur. Bahkan, ada juga yang menambahkan telur rebus atau setengah matang ke dalam hidangan bubur.
Tempat Usaha
Bubur ayam bisa dijual dengan cara berkeliling menggunakan gerobak atau dijual di tenda dan warung khusus. Jika belum mempunyai modal yang cukup, Anda bisa memulai usaha dengan hanya menggunakan gerobak dan berjualan secara tetap di satu tempat strategis, misalnya di depan sekolah, di kompleks perumahan, atau di sekitar pasar dan pusat perbelanjaan. Mempunyai sebuah tempat mangkal tetap dapat menghemat tenaga Anda karena tidak perlu berkeliling. Selain itu, pelanggan pun tidak perlu bingung ketika ingin membeli bubur Anda.
Salah satu syarat utama ketika ingin mendirikan usaha kuliner adalah memilih tempat usaha yang banyak dikunjungi orang. Salah satu alternatifnya adalah berjualan di depan minimarket yang kini banyak bermunculan, baik di perkotaan maupun pedesaan. Dalam sehari sebuah minimarket bisa dikunjungi puluhan sampai ratusan orang. Dan, dari sekian banyak orang itu, ada kemungkinan beberapa di antaranya akhirnya tertarik membeli bubur Anda. Agar bisa mangkal di depan minimarket bersangkutan untuk menawarkan kerja sama.
Perlengkapan Usaha
Perlengkapan yang diperlukan untuk berjualan bubur ayam di antaranya tenda – jika Anda ingin berjualan bubur ayam di kaki lima – gerobak atau etalase, peralatan masak – seperti kompor dan dandang besar – peralatan makan, serta meja dan kursi untuk konsumen yang ingin makan di tempat. Berikut adalah beberapa perkiraan harga perlengkapan usaha bubur ayam.
Perlengkapan
Harga (Rp)
Tenda (terpal)
Gerobak/etalase
Kompor dan tabung gasnya
Panci besar
Mangkuk, piring plastik tempat kerupuk, sendok,  gelas
Serbet dan ember untuk air cuci piring
Meja dan kursi
200.000 – 300.000
1.500.000 – 2.000.000
200.000 – 300.000
100.000 – 200.000
100.000 – 200.000
50.000 – 100.000
200.000 – 300.000

Karyawan
Jika memutuskan untuk berjualan bubur ayam di tenda kaki lima, Anda tidak perlu mempekerjakan karyawan. Selain akan membebani biaya operasional, semua kegiatan usaha kaki lima masih bisa Anda jalankan sendiri tanpa bantuan karyawan. Namun, ketika usaha Anda semakin ramai, tak ada salahnya jika Anda merekrut seorang karyawan untuk membantu Anda. Jika belum mampu membayar gaji bulanan, Anda bisa membayarnya dengan sistem upah harian, yang kisarannya antara Rp 50.000 – Rp 70.000.
Promosi
Promosi sederhana untuk usaha bubur ayam Anda dengan memasang spanduk di depan tempat usaha sudah cukup untuk memperkenalkan usaha kepada khalayak ramai. Promosi paling efektif bagi usaha kuliner berskala kecil adalah promosi dari mulut ke mulut. Promosi jenis ini baru akan terjadi jika konsumen puas dengan cita rasa bubur ayam Anda.
Harga Bubur Ayam
Di pasaran, harga seporsi bubur ayam sangat bervariasi, tergantung dari banyak serta lengkap tidaknya bubur ayam tersebut. Biasanya, kisaran harga bubur ayam adalah Rp 5.000 – Rp 8.000. Harga ini di luar harga sate ati dan makanan pelengkap lainnya. Satu tusuk sate ati dihargai antara Rp 1.000 – Rp 1.500.
Risiko Usaha
Lokasi yang tidak terlalu strategis menjadi risiko yang biasa dihadapi para pedagang bubur. Apalagi, berjualan bubur sangat terikat pada waktu. Umumnya, orang akan membeli bubur ayam di pagi hari untuk sarapan atau di malam hari sebagai menu makan malam. Oleh karena itu, pilihlah tempat usaha yang ramai di waktu pagi dan malam hari, seperti kawasan di sekitar perumahan penduduk atau di sekitar perkantoran.
Contoh Resep
  Bubur Ayam Sukabumi
Bahan – bahan :               
  • 250 gr beras
  • 2 lbr daun salam
  • 2 liter air kaldu ayam
  • 2 sdt garam
Bahan – bahan untuk kuah :
  • 1 ekor ayam kampung
  • 1 sdt garam
  • ½ sdt lada
  • 3 sdm kecap manis
  • 750 ml air
  • 2 sdm minyak untuk menumis
  • ½ biji pala
Bumbu – bumbu yang dihaluskan :
  • 8 siung bawang merah
  • 1 cm kunyit
  • 5 btr kemiri
  • 3 siung bawang putih
  • 1 sdt ketumbar
Pelengkap :
  • Ayam goreng disuwir – suwir
  • 1 btg seledri diiris tipis
  • 100 gr kerupuk/emping
  • 3 btg cakwe diiris tipis
  • 50 gr kedelai goreng
  • Sate ati
Cara Membuat :
  1. Rebus ayam bersama air dan garam hingga ayam lunak, pisahkan kaldunya.
  2. Bubur : masak beras bersama air kaldu ayam, tambahkan daun salam hingga beras pecah. Masukkan garam, masak terus hingga beras menjadi bubur dan agak kental. Bila perlu bisa tambahkan air.
  3. Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum dan matang, masukkan dalam rebusan ayam. Lalu, rebus kembali ayam.
  4. Masak hingga kaldu mendidih, tambahkan biji pala, lada, dan kecap.
  5. Angkat ayam, sisihkan kaldunya.
  6. Goreng ayam hingga berwarna kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan, lalu suwir – suwir.
  7. Penyajian : simpan bubur dalam mangkuk, beri kuah, taburi cakwe, kacang kedelai, ayam suwir, dan seledri. Beri sambal dan kerupuk. Sajikan bubur dengan sate ati.
Analisis Usaha Bubur Ayam
Asumsi
  1. Masa pakai tenda 3 tahun
  2. Masa pakai gerobak/etalase 3 tahun
  3. Masa pakai kompor dan tabung gasnya 3 tahun
  4. Masa pakai panci besar 3 tahun
  5. Masa pakai peralatan makan 2 tahun
  6. Masa pakai perlengkapan tambahan (serbet dan ember) 2 tahun
  7. Masa pakai meja dan kursi 3 tahun
Investasi
Investasi
Nilai (Rp)
Tenda (terpal)
Gerobak/etalase
Kompor dan tabung gasnya
Panci besar
Mangkuk, piring plastik tempat kerupuk, gelas, sendok
Serbet dan ember untuk air cuci piring
Meja dan kursi
200.000
1.500.000
200.000
100.000
200.000
50.000
200.000
Total investasi
2.450.000

Biaya Operasional per Bulan
Biaya
Nilai (Rp)
Biaya tetap :
Penyusutan tenda 1/36 x Rp 200.000
Penyusutan gerobak/etalase 1/36 x Rp 1.500.000
Penyusutan kompor dan tabung gas 1/36 x Rp 200.000
Penyusutan panci besar 1/36 x Rp 100.000
Penyusutan peralatan makan 1/24 x Rp 200.000
Penyusutan perlengkapan tambahan 1/24 x Rp 50.000
Penyusutan meja dan kursi 1/24 x Rp 200.000
Gaji karyawan

5.555
41.666
5.555
2.777
8.333
2.083
8.333
500.000
Total biaya tetap             
574.302
Biaya variabel :
Beras (5 liter x Rp 5.000/liter x 30 hari)
Ayam (2 ekor x Rp 18.000/ekor x 30 hari)
Jeroan ayam (2 kg x Rp 12.000/kg x 30 hari)
Bumbu dan bahan pelengkap (Rp 50.000/hari x 30 hari)
Gas ukuran 3 kg (Rp 13.000/tabung x 30 hari)
Kotak styrofoam (50 buah x Rp 500/buah x 30 hari)
Sewa tempat
Retribusi                                                                        

750.000
1.080.000
720.000
1.500.000
390.000
750.000
300.000
50.000
Total biaya variabel                     
5.540.000
Total biaya operasional
6.114.302

Pemasukan per Bulan
  • Penjualan bubur ayam :
          50 porsi x Rp 6.000 x 30 hari = Rp 9.000.000
  • Penjualan sate ati :
          50 tusuk x Rp 1.500 x 30 = Rp 2.250.000
  • Total pemasukkan :
          Rp 9.000.000 + Rp 2.250.000 = Rp 11.250.000
Keuntungan per Bulan
Laba       = total pemasukkan – total biaya operasional
                = Rp 11.250.000 – Rp 6.114.302
                = Rp 5.135.698
Lama Balik Modal
Lama balik modal             = total investasi/keuntungan
                                                = Rp 2.450.000/Rp 5.135.698
                                                = 0,48 bulan – 14 hari
  • Walaupun umumnya bubur ayam dijual dari pagi sampai siang hari sebagai menu sarapan, tak ada salahnya jika Anda juga menjual bubur ayam di sore sampai malam hari untuk makan malam. Apalagi, kini semakin banyak saja orang yang memilih bubur sebagai menu makan malam mereka.
  • Biasanya, sebuah usaha bubur ayam kaki lima digelar dengan menggunakan tenda yang dilengkapi sebuah meja dan bangku panjang. Namun, jika Anda ingin usaha bubur ayam Anda berbeda dari yang lain, konsep warung lesehan bisa juga digunakan di warung Anda. Selain terlihat lebih unik, Anda juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli/membuat meja dan kursi. Sebagai gantinya, Anda cukup menggelar tikar/terpal.

3 komentar:

Unknown said...

Good article..

Anonymous said...

sangat menarik,,,sy pun minat u/usaha tpi blm ada modal,,,

Unknown said...

Makasih atas infonya,tolong coba bubur ayam saya di jalan raya dalung bali,sebelah lpd dalung

Post a Comment

Anda Pengunjung Yang Ke

Blog Archive